Ada satu hal di luar nalar yang sulit logika kendalikan
Ia adalah cacian mulut penerima rasa
Kita hanya bisa menghelas nafas
Sambil menerima kenyataan daun yang jatuh itu gugur
Jika kau bisa berkata tanpa suara
Mungkin perasaanku terjaga
Menjauh dari luka menyayat rasa
Beruntunglah, logikaku kini tahu rahasianya