Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Berkaca

Unsplash.com/Vince Fleming
Berkali-kali kucoba menghindari.
Sepasang mata terlalu ambisi.
Berulang kali memahami.
Seseorang itu lantas terus meratapi.
Jatuhnya tak sekali dua kali.
Rapuhnya tak teranggap, dibalut sang luapan emosi.
Sebuah masa berarogan tinggi.
Ia bangkit kembali, lagi-lagi hendak meniti.
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorYudha
Follow Us