Berpangku tangan pernah jadi pilihan
Membiarkan badai lewat tanpa perlawanan
Namun, diam ternyata lebih menyiksa
Daripada luka yang lahir dari perjuangan
Tak ada kemenangan lahir dari pasrah
Tak ada cahaya jika api tak dinyalakan
Tangan yang dulu terpaku di pangkuan
Kini mengepal menolak tunduk pada nasib
Biarlah dunia menertawakan langkah goyah
Asal sejarah mencatat keberanian
Berpangku tangan bukan lagi takdir
Hari ini, tangan itu merobek kebisuan
Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Berpangku Tangan

ilustrasi berpikir (pexels.com/Vlada Karpovich)
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editorial Team
EditorYudha
Follow Us