Ia yang selalu duduk di tepian
Kini telah bangkit karena hujan
Bermula dari mengulurkan tangan
Tak sadar ia telah menari dengan bebas bersama ribuan rintik di tengah pelataran
Meski tanpa iringan musik, semua tampak asyik
Bergerak amat lincah tiada lelah, terus hilir mudik
Ia yang selalu duduk di tepian
Akhirnya tergiur untuk terjun ke pusat ramai
Meninggalkan singgasananya yang nyaman, demi berpesta bersama hujan