Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Binar Bulan

Unsplash/TonyDetroit
Binar bulan datang
Tepat di kala rindu menghadang
Bulan, kamu sangat cantik
Ada purnama dan sabit
Tentu saja,
Rinduku pun berbentuk sama
Ada rindu bahagia
Ada juga rindu yang sakit
Pantulan sinarmu selalu kurasa
Tapi, wujudmu tak mampu kutahan
Awan hitam menutup binar bulan
Saat itulah rinduku tertahan
Malam kian kelam
Bulan juga mulai bosan
Kenapa aku terus memandangnya?
Bulan masih saja menahan
Rinduku yang tak kunjung
Berpulang pada engkau, Tuan…
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorArifina Budi A.
Follow Us