Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi marah (pexels.com/David Garrison)

Semuanya berawal dari
Berjalan dengan ingin lupa
Beraktivitas dengan ingin bahagia, dan
Berlari dengan ingin menghilang

Awalnya kupikir sedang lelah,
Nyatanya ada luka yang saat ini terasa.
Kupikir aku butuh pergi untuk lupa,
Nyatanya aku perlu damai dengannya.

Aku tak sadar
Dengan perasaan yang melonjak ingin keluar,
Yang sudah tak bisa menahan amarahnya
Entah di waktu dekat atau waktu lama

Karena nyatanya
Luka yang dipendam tak hilang begitu saja
Melainkan ia terkubur jauh lebih dalam
Dengan menghasilkan luka yang lebih lebar

Bahkan aku tak sanggup menahan emosinya
Tiap ku ingat, meneteslah air melewati pipi
Tiap ku ingat, sesaklah napasku dibuatnya
Tiap ku ingat, perih dada hadir tanpa undangan

Editorial Team

Tonton lebih seru di