Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi hujan
ilustrasi hujan (pexels.com/Pixabay)

Hujan deras mengguyur langit kelabu
Menahan langkahku di ambang pintu
Bukan airnya yang membelenggu rindu
Melainkan ketakutan yang merayap dalam dada pilu

Aku terdiam, menunggu badai reda
Angin menderu, amarahnya menghantam dada
Keresahan datang bagai ombak tanpa jeda
Setiap petir seakan menyambar sisa asa

Kekhawatiran menumpuk seperti awan hitam pekat
Langkahku terhenti, napasku sesaat tercekat
Namun di sela gulita, kulihat secercah cahaya mendekat
Membisikkan bahwa gelap pun tak selamanya terus melekat

Lalu kutatap cakrawala yang mulai merekah jelas
Badai belum pergi, namun amarahnya perlahan mengulas
Kukumpulkan keberanian dari napas yang hampir terlepas
Untuk melangkah perlahan, meski hatiku belum sepenuhnya ikhlas

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team