Bagai bulan merindu
Menanti harap dengan sendu
Kesunyian malam terasa pilu
Mendamba datangnya tamu
Tak peduli lagi gelapnya malam
Aku ingin memeriahkan langit temaram bersama kawan
Bisakah dia muncul tanpa gentar?
Yang bisa hadir dengan mekar
Tanpa perlu merasa terintimidasi
Bisa menerima dengan sepenuh hati
Ya, aku lelah selalu dilihat sempurna
Padahal aku hanya ingin bahagia karena cinta
Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Bulan Merindu

ilustrasi bersama bulan (pexels.com/vicente jesús diaz)
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorShella Rafika Sari
Follow Us