Dalam bunga tidurku, semua pintu terbuka
Mendorong langkahku pada hal-hal di luar kepala
Wajah yang samar namun perasaan yang nyata,
menjadi candu yang aku puja
Bunga tidur menghias indah, menjauhkanku dari hiruk pikuk dunia
Terperangkap dalam lorong waktu yang fana
Menerawang jauh di balik awan, aku terbang
Melambaikan tangan pada diri yang terus berjalan
Walau begitu waktu terus menarikku kembali
Pada pagi, siang, sore, ataupun malam yang penuh kendali
Harus tetap tegap berdiri menyaksikan semua orang berlari
Di jalanan tanpa bunga di tepi, semuanya tak kunjung menemui arti