Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Detik yang Berlari

ilustrasi waktu (unsplash.com/Pierre Bamin)
Detik-detik berlalu tanpa permisi
Menggerus setiap napas yang tersisa
Tak peduli kita sibuk bermimpi
Atau tenggelam dalam tangis nestapa
Jarum jam terus berdetak
Mengukir kerut di sudut mata
Mengubah hitam menjadi perak
Di helai rambut yang mulai menua
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorTheodore Siagian
Follow Us