Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi malam hari (pixabay.com/pexels)

Pada angin yang bertiup pada malam-malam buta
Aku menitipkan segudang rindu yang kubungkus dengan doa
Juga harapan bahwa Tuhan berkenan mengirimkannya
Padamu yang barangkali tengah terjaga: menggaungkan kalam-Nya

Atau barangkali pula kau pun sama
Sama-sama menitipkan segudang rindu
Pada entah siapa yang kau tuju
Berharap pula Tuhan mendengarmu dan membawa rindumu menujunya

Aku tak peduli apakah rindu itu sampai
Seandainya tidak pun tak akan pernah kusesali
Doa-doa panjang yang kupanjatkan tanpa tapi
Cinta besar yang pada akhirnya kutikam sendiri

Aku tidak peduli apa-apa lagi
Cukup mencintaimu hingga menjadikanku baik
Entah memilikimu atau tidak
Sekali lagi kukembalikan pada doa di malam-malam buta yang barangkali mampir menujumu
Barangkali tidak—sebab kau menujunya setiap hari

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team