Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi perempuan sedih (pixabay.com/Eric Perlin)

Kau ajak aku pulang ke tempat yang kau sebut rumah

Melewati labirin koyak yang menyesatkan

Perlahan lapang menjelma jadi sesak

 

Masuknya aku dalam bilik hatimu

Menjadi saat terakhirku bercumbu dengan kebebasan

Kau atur aku ini itu

Merajai seluruh jiwa ragaku

 

Ternyata ini bukan rumah, ini penjara

Kau menjebakku dengan manis

Terkecoh aku, masuk lubang kebinasaan

Tiap perlawananku, kau balas tinju

Menimbulkan lembayung di sekujur tubuhku

 

Semburat kepalsuan kini makin menyeruak

Membutakan hatiku, tiada ampun bagimu

Kenistaan selamanya akan menjadi kenistaan

 

Bagimu seluruh kemurkaanku

Biar KuasaNya yang membalas

Dalam kebisuan dan keheninganku

Kebinasaanmu ku nantikan

 

Surabaya, 12 Oktober 2021

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team