Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Pernah Lalu Punah

ilustrasi menyesal (unsplash.com/@christnerfurt)

Coba ingat kembali tentang pertama kali kita bertemu

Pertemuan yang sudah ditakdirkan oleh Tuhan

Semakin akrab seiring berjalannya waktu

Bercanda tawa di setiap waktu

 

Saling bertatap untuk mencoba mengutarakan rasa

Namun kita masih terlalu polos kala itu

Hingga kita tidak peka terhadap rasa yang tanpa sengaja tumbuh di antara kita

Terus menikmati suasana teman meski dalam hati ingin menjalin hubungan

 

Senyum indahmu mampu membawaku ke dimensi lain

Mengubur kisah yang masa lalu yang pilu

Memberi harap pada jiwa yang sempat mati

Memberi semangat pada diri untuk kembali memulai kisah cinta yang hebat

 

Namun segalanya kini adalah penyesalan

Kau kini entah di mana 

Masih sendiri atau sudah berdua

Masih mencintaiku atau membenciku

Yang jelas, aku merindukanmu dan berharap kita bisa seperti dulu lagi

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Kalyana Dhisty
EditorKalyana Dhisty
Follow Us