Setiap pagi aku menatap bayangan
Terpantul luka dalam diam panjang
Diriku sendiri menjadi lawan
Tak kunjung sembuh meski waktu datang
Kutambal hati dengan doa dan harap
Namun robeknya tetap terasa berat
Kelemahan ini bagai jerat
Membelit jiwa, tak bisa terurai
Kupeluk duka dalam kesunyian
Karena menolak pun tak bisa menghapus rasa
Duri dalam daging ini jadi pengingat kesalahan
Yang tumbuh bersama napas dan dosa
