Ada ribuan bayangan yang menari dalam kepala
Menyulam resah yang tak kunjung usai
Padahal langkah masih di tempat yang sama
Hanya benak yang mencipta cerita
Aku takut pada bayang yang kubangun sendiri
Jalan gelap yang tak pernah ada di bumi
Namun hati gemetar seakan nyata
Seolah esok menanti dengan luka
Semakin kutolak, semakin ia tumbuh
Seperti akar liar menembus tubuh
Padahal semua hanyalah semu
Ilusi rapuh, bukan takdir yang utuh
Di balik resah, ada cahaya yang redup
Mengingatkanku untuk kembali hidup
Bahwa benak bisa menipu rasa
Namun hati berhak memilih percaya
Maka biarlah ilusi berbisik perlahan
Tak perlu kuikuti setiap bayangan
Sebab langkah nyata lebih kuat dari takut
Dan pikiran tenang adalah rumah yang kukebut