Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Monolog di Bawah Hujan

ilustrasi seseorang berdiri di tengah hujan yang deras
ilustrasi seseorang berdiri di tengah hujan yang deras (pexels.com/ Aleksandar Pasaric)

Hujan turun pelan, seperti rahasia yang tak ingin terbongkar,
membasuh aspal, membasuh sunyi,
sementara aku berdiri di sudut kota,
mendengarkan sepi jatuh satu-satu dari langit.

Payung orang-orang terbuka, berlari mencari teduh,
sedang aku memilih basah,
agar rinduku larut bersama air,
dan tak ada yang tahu betapa kosong dadaku.

Setiap tetes adalah suara,
tapi tak ada yang memanggil namaku.
Jalan ini penuh genangan,
namun kakiku tetap kering oleh kehilangan.

Aku ingin berbicara pada hujan,
tentang segala yang pergi dan tak kembali.
Tapi ia hanya menetes,
mengulang-ulang diam seperti doa patah.

Maka biarlah malam menutup tirai,
aku duduk bersama bayangan sendiri.
Hujan menjadi teman paling setia,
yang tak pernah bertanya mengapa aku sendirian.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Monolog di Bawah Hujan

10 Sep 2025, 20:22 WIBFiction
ilustrasi kekacauan negara

[PUISI] Negara Kotor

09 Sep 2025, 09:07 WIBFiction
ilustrasi seorang perempuan di tepi pantai

[PUISI] Diriku yang Baru

08 Sep 2025, 20:48 WIBFiction
ilustrasi bayi

[PUISI] Anakku, Trisomi 21

08 Sep 2025, 17:24 WIBFiction
ilustrasi seorang pengendara motor

[PUISI] Bangkit dari Luka

08 Sep 2025, 13:15 WIBFiction
ilustrasi sudut pandang (pexels.com/Omar Luis)

[PUISI] Sudut Pandang

07 Sep 2025, 13:07 WIBFiction
ilustrasi wajah yang terbakar oleh api merah

[PUISI] Membakar Sunyi

06 Sep 2025, 15:15 WIBFiction