Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi perempuan termangu (pexels.com/Artem Mizyuk)

Kala termangu tetiba raut Jokpin kembali terlintas dalam kepalaku
Nyaris setahun beliau pergi dan air mataku pun telah mengering
Puisi yang kubuat di status WhatsApp juga tak menyisa riwayat 
Hanya kenang masih terpatri dalam segenap puisinya di rak 

Kala termangu pikiranku mundur ke masa lampau
Pernah berkhayal menjadi penyair nomor wahid
Mencoba peruntungan konyol baris demi baris
Berbuah sampah yang tak sudi diobrak-abrik

Kala termangu kuberharap saat aku pergi
Masih ada tulisan yang menghidupkan namaku 
Meskipun hanya samaran yang entah ke berapa 
Kuharap diri sembilan tahun tak begitu malu dan 
Kecewa akan masa depannya yang berujung mati 
Muda tanpa nama tanpa karya dan tanpa jadi berguna 

Editor’s Picks

Editorial Team

Tonton lebih seru di