seorang pengarang menaruh karyanya pada sepasang mata anak adam
disimpannya karya itu pada bola mata
yang binarnya mampu membuat terlena: mengalihkan dunia pengarangnya
malam hari sebelum tidur dia pun mengumpulkan sajak-sajak di kepal
ada yang berdansa, menari, berpelukan juga berciuman
sajak-sajak (itu) pun berkelana
dari selatan ke utara dan berhenti pada pertigaan
si pengarang pun tergagap
sajak-sajaknya yang liar dan nakal berhamburan: mundur dari pertempuran
konon mereka—sajak-sajak itu—berkaca dan menyaksikan bagaimana rupanya
