Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/Daria Obymaha)

Tuhanku menitipkan kanvas kosong pada suatu malam yang penuh peluh dan darah

Sudah kuwarnai dengan banyak warna hingga detik ini

Tapi aku tidak mewarnainya dengan hitam dan kelabu

Biar hitam dan kelabu yang ada tumpah ruah pada kanvasku sendiri

Sebab sebagaimana Tuhanku menitipkan

Aku berharap kanvas itu kembali dengan sebaik-baiknya versi

Menjadi sederhana yang bermakna

Menjadi hening tapi tak menorehkan hampa

Menjadi berwarna tapi bukan seperti pelangi yang hanya sementara

Begitulah kanvas itu akan aku kembalikan pada-Nya

Kedatangannya adalah kesengajaanku

Ia adalah syukur sekaligus terima kasihku yang tak berujung

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks

Editorial Team