Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi melamun (pexels.com/cottonbro studio)

Kau berdiri terbungkus kelam
Berselimut sunyi yang kian meraja
Angin membisu enggan menyapa
Seakan semesta lupa bahwa kau ada

Namun, dengarlah bisik paling lirih
Di relung jiwamu yang nyaris hampa
Ada daya yang tak pernah letih
Menunggu kau tuk kembali percaya

Tak semua luka harus kau bawa
Tak semua duka melekat pada nama
Biarkan ia hilang tanpa sisa
Luruh seutuhnya dari sukma

Maka bertahanlah lebih lama
Sebab cahayamu masih ada
Ia hanya redup, tak pernah sirna
Menanti kau bangkit menyambutnya

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks

Editorial Team