Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Bilur

ilustrasi puan (pexels.com/Ismael Sánchez)

Dalam tuturmu yang tak pernah utuh
Sorotmu teduh—tetapi rapuh
Terlampau cerdik sang puan menutupi bilur
Tak sadar, jiwanya kian hancur

Lidah-lidah gemulai menjelma badai yang meluluh lantak
Menghapus sinarmu dalam sekali entak
Pikirmu kuat,
Nyatanya sekarat

Realitas menyeretmu terlalu jauh
ekspektasi bagimu hanya semu
Perpaduan getir yang mencuri tidur
lalu kau bertanya, di mana salahnya?

Bibirmu kelu
Tak seuntai kata pun sanggup luruh
Sendu yang mulai memihak
Menghapusmu tanpa jejak

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Amrina Rizkiani
EditorAmrina Rizkiani
Follow Us