Ceroboh mungkin itulah namaku
Membaca hidup dengan mata kabur
Menghakimi tanpa menyelami
Kini sepi jadi teman paling jujur
Malam, kau datang bagaikan bayang luka
Menyusup perlahan di sela napas
Teguranmu sunyi, tetapi menghunjam
Membangunkan jiwa yang lama terlelap
Aku ingin kembali
Kepada hati yang pernah tenang
Menebus arah yang pernah meleset
Sebelum kau lelah menegurku lagi
Bila nanti esok tak lagi memaafkan
Biarlah malam jadi tempatku bersimpuh
Kan kutitip harap pada gelap
Berharap aku tetap bisa tumbuh dari luka