Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi perempuan (pexels.com/Elijah O'Donnell)

Purnama merangkak semakin puncak,
sementara di sini waktu terus dilahap muram,
isi pikiran yang berserakan
tertuang dalam coretan tinta

Hening menyelimuti,
sementara mulutku komat-kamit
meluncurkan tuturan kata dan dialog,
yang ditujukan entah pada siapa

Malam itu semesta seolah bersekongkol mengirim rindu,
siulan angin membawaku padamu,
begitu juga dengan guguran daun
atau tarian awan di cakrawala

Malam itu,
bibirku kelolosan juga
menyebut namamu dalam bisikan
seolah dengan itu,
semesta bisa membawamu kembali padaku

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorYudha