Terpaku di sebelah ranjang
Menatap ragaku terlentang
Suara tangis penuhi ruang
Ada riang yang hilang
Mereka berduyun-duyun melayat
Sebagian mendekap ragaku erat
Tak kuasa aku menggeliat
Tak bersuara hanya melihat
Sebulan lamanya aku tak berdaya
Hingga ruhku terenggut cahaya-Nya
Saatnya tinggalkan dunia fana
Menuju rumah yang sesungguhnya
Sudah berjuang hingga akhir
Banyak kenangan terukir
Ini malam terakhir
Sebuah guratan takdir