Kelopaknya jatuh lagi
Terbawa tiupan bayu entah ke mana
Si mawar tetap tersenyum
Menebarkan betapa cantiknya ia
Sekali lagi kelopaknya jatuh
Pasrah pada arus berujung air terjun
Si mawar pun tetap tersenyum
Masih percaya akan cantiknya ia
Hingga esok kelopaknya habis
Kemudian si gadis bertanya
Tidakkah si mawar membenci angin
Tidakkah si mawar membenci sungai
Hai, gadis
Suatu terus berjalan
Kecantikanmu tidaklah kekal