Dalam petang yang hening
Kubakar rumput-rumput dengan api
Yang kubaluti dahulu dengan tangis
Tak henti berisak dan mengucap,
“Jaga baik-baik tempat ini.”
Doaku berubah menjadi asap
Dan menebar di hati orang
Setelah dihirup dan mendengar
Ucapan yang berharap dikabulkan,
“Tuhan melindungimu yang teraniaya.”
Berbondong-bondong orang menyiram
Tempat di mana rumput dibakar
Telah hangus oleh tangis
Agar kembali rumput tumbuh
dan bersama semua berucap
“Kami bersamamu, Bumi.”