Burung-burung beterbangan mengitari aliran sungai yang panjang
Pohon-pohon, tunas-tunas baru dan bermekaran bertengger di dahan-dahan
Mencari makanan ikan-ikan, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian
Sebagai persinggahan dari perjalanan mencari kehidupan
Tapi, mengapa, kau manusia, tidakkah ingin menakwilkan dialog burung kepada manusia
Mereka berkocar-kacir, terbang berputar-putar
Berkicau-kicau melihat kau di sekitar
Mereka takut disakiti, ditembak mati, diperjual-beli, atau dipaksa pergi
Tanpa sesekali menjumput benih sebiji
Masihkah kau menganggap bumi itu milikmu seorang?
Membelenggu kedamaian burung yang hanya ingin berharap tenang
Meminta sepotong damai dari hutan yang kau kuasai oleh perburuan, pembabatan, dan pembangunan
Apakah kau ingin menjerat sayap-sayap mereka dalam musim persinggahan?
Di sana mereka berkicauan berdialogkan ketakutan
Hingga musim berlalu dan mati membisu
Kau manusia, berikanlah ruang kasihmu
Burung bukanlah pengganggu yang menjumput hakmu itu
Mereka ingin bersahabat, berdampingan, berharap manusia berbagi alam dengan asmaraloka, ketenangan, dan kedamaian
