Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi termenung dalam kesedihan (unsplash.com/Giulia Bertelli)

Aku mawar yang tadinya mekar
Ulahmu aku menjadi layu
Biar kata rasa kecewa telah pergi
Luka tetap pekat membanjiri

Aku awan yang tadinya terang
Oleh sikapmu aku menjadi kelabu
Perasaanku tidak dipangkas
Tapi perlahan habis terancam

Aku lelah mendekap keheningan
Sedang bayangmu menusuk tajam
Kamu di sini, tidak pernah hilang
Tapi jantungku selalu berdetak sendirian

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team