Kala malam bercerita dengan bulan
Kala siang bergumam dalam diam
Saat matahari tak lagi menghangatkan
Saat angin terasa menyejukkan, namun mudah menghilang
Hati bagai gelombang bak mencapai pantai
Namun, apa daya jika hatiku tak pernah sampai
Rindu yang tiada henti hanya kian menyakiti
Aku berusaha merangkul pedih yang tersembunyi
Ingatlah, dia tak berbalik arah lagi
Lalu, mengapa masih menanti?
Apakah cinta membuat bodoh?
Atau hati yang sudah terpatri namanya yang abadi