Kala kasih masih misteri
Terpatri asa teruji simetri
Jalur yang terjal seakan pekat
Berselimut sekat menghalau
Seperti sang pendaki,
Tujuannya pasti
Gunung dinanti bersarang dalam memori
Sungguh aku tak mengerti
Ketimpangan timbal ketimpangan
Tabir gelap kian mencekam
Untuk apa ada sang putih
Yang menyinari
Bila hitam membentang jeram
Rebahkan tangguhku
Tiada berarti
Menyusuri sudi tragedi
Lalu apabila ia kian menjalar
Bersama badai menghujani
Pelan-pelan,
Hati sedang bisikan intuisi
Jangan goyah sebelum tiba
Sesampainya liang asri bertandang pasti