Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Nama Tak Bermakna

ilustrasi seseorang bersandar di depan cermin (unsplash.com/ DANNY G)
Kita dari serpihan debu yang tak sama
Dari luka dan rasa yang menguncup lama
Bagai hujan di Senin pagi hari
Bagai pijar bintang di langit petang hari
Tak semestinya kita berpacu pada diri yang lain
Mata terpejam di depan cermin
Menelisik cela tanpa ampun, aku masih tak tahu apa pun
Melainkan tubuh yang bersabar di tiap waktu mengalun
Semua yang tak kukatakan adalah tragedi
Segala yang kau katakan sebuah kesia-siaan belaka
Diriku sekedar nama tak bermakna
Berakhir di kedalaman batin yang tak henti bersuara
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorIrma Desi
Follow Us