Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Unsplash.com/marcojodoin
Unsplash.com/marcojodoin

Senja kopi dan puisi yang biadab
Serta rayu yang tak mujarab
Menyesalkan sedikit harap
Pada tempat untuk berharap
Yaitu aku yang enggan kau anggap

Diskusi melankolis di sepanjang jalan
Bahagia, sedih bercampur tak karuan
Ada rasa yang harus ditinggalkan
Yaitu sayang tak tersampaikan

Kau lebih berpegang teguh pada pendirian
Memilih jalan hidup sendirian
Enggan tuk berpasangan
Kecuali pernikahan

Di akhir peraduan
Kau melantunkan pesan
Agar segera diberi pilihan
Antara ditinggalkan dan meninggalkan
Antara kepastian dan kemunafikan

Bagaimana aku bisa memilih
Jika yang kau ingin adalah kasih
Bukan kisah menjadi kasih
Bukan pacaran untuk menikah
Namun menikah untuk berpacaran

Aku yang masih dalam kelabilan
Mana mungkin bisa memberi kepastian
Aku juga tak sanggup meninggalkan
Karena rasa sayangku sudah terlalu mengakar
Dalam kantong hati yang besar

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks

Editorial Team