Kemarin aku kembali ke tanah ini
yang sama-sama kita tinggali
sedari kerucil tak sadar diri
ada terlupa dari ingatan
soal berkas-berkas penentuan
tiada lagi tuntutan
hanya aku yang masih berkabung
ditemani kobaran api terus menggunung
sedangkan gelak air diam merenung.
Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Padamu yang Memangkas Api

ilustrasi api unggun (pexels.com/Jens Mahnke)
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorMatthew Suharsono
Follow Us