[PUISI] Penguasa yang Amnesia

Selamat datang di negeri sendiri,
negeri yang berlandas Pancasila,
dan bhinneka tunggal ika.
Negara yang kaya akan sumber daya,
serta rakyat yang suka bercerita.
Cerita tentang penguasa yang bermuka dua.
Membentang janji cemerlang,
yang berujung kandas dan hilang.
Hilang ditelan oleh ludahnya sendiri,
beralasan kepentingan pribadi.
Memang penguasa yang suka bersensasi.
Mengaku orang berpendidikan,
tetapi goyah akan buaian.
Di depan terlihat berjuang,
di belakang penuh kebohongan.
Memang penguasa yang amnesia.
Lupa asal muasal siapa dirinya,
yang juga dari rakyat biasa,
tetapi dengan takdir yang berbeda
dengan lagak seperti singa.
Penguasa yang berkarakter antagonis.
Menciptakan sejuta konflik sadis,
menebar janji-janji manis,
yang berujung menjadi tragis.
Bolehkah disebut bengis?
Maaf dan menyesal katanya.
Ucapan yang terdengar tulus, tetapi tampang terpaksa.
Puaskah dengan semuanya?
Haruskah diterima maaf dan penyesalannya?
Ataukah ada bagian keduanya?