Teduh tatapmu, setenang kilau senja
Mampu menyihir mata semesta
Santun lisanmu menutur bait kedamaian
Menjadikan merdu di tiap kalbu
Lembut perangaimu adalah intan permata
Yang menjadikan pusat keindahan
Namun dibalik itu
Hatimu rentan pecah
Dan butir air mata menjadi saksi luka
Dan tersingkap lagi suatu tabir
Bahwa dibalik indah bungamu
Tersimpan duri tajam
Yang menjadi perisai sentuhan jahat
Wahai hawa...
Sungguh mulia kau
Dari penjuru manapun
Yang sederhana dicipta
Lewat tulang rusuk adam
Maka, jaga pesonamu
Dari renggutan nafsu dunia