Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Puisi Terakhir dari Aku yang Lelah untuk Kamu yang Lebih Lelah

ilustrasi pasangan (pixabay.com/pixel2013)
Kau sudah lelah sekali
melihat aku menuliskan puisi
cinta tentangmu, bukan?
Aku juga lelah (sedikit)
memikirkanmu semalam suntuk agar
terlintas ide dalam kepalaku, tahu.
Karena sama-sama lelah
bagaimana kalau kita tak usah lagi
saling membelakangi?
Bebanku tak habis-habis,
entah mengapa.
Butuh bersandar,
tidak apa-apa?
Apabila jawabanmu iya
mari kita ke padang ilalang yang biasa
untuk mengingat kembali
romansa yang pertama.
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorMatthew Suharsono
Follow Us