Kau sudah lelah sekali
melihat aku menuliskan puisi
cinta tentangmu, bukan?
Aku juga lelah (sedikit)
memikirkanmu semalam suntuk agar
terlintas ide dalam kepalaku, tahu.
Karena sama-sama lelah
bagaimana kalau kita tak usah lagi
saling membelakangi?
Bebanku tak habis-habis,
entah mengapa.
Butuh bersandar,
tidak apa-apa?
Apabila jawabanmu iya
mari kita ke padang ilalang yang biasa
untuk mengingat kembali
romansa yang pertama.