Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pixabay.com/cocoparisienne
pixabay.com/cocoparisienne

Mengeja aksara terasa pudar
Sirna sebab samar
Dan aku?
Hening bergeming penuh lejar
Sayup meredup tiada binar

Tak ada langkah
Tak ada lagi cerita indah
Durjana merobek hati!
Durjana merajam ilusi!

Saat harap tak bisa lagi kugarap
Saat rindu masih berbuntu
Saat itu, elegi menghujam pagi

Tidak!
Tidak hanya pagi
Siang malam pun terasa kelam

Kau bilang...
Aku adalah masa depanmu,
yang kau ikhtiarkan dengan bergulirnya waktu
Tapi...
Kau musnahkan mata rantai anganku
Menenggelamkan rasa
Menelan jutaan asa

Bodohnya kau terlena oleh segala tipu
Menghabiskan waktu bersama wanita gelapmu
Apa itu yang kau gadang-gadang sebagai cinta suci menyatu?

Kau bilang...
Kita akan segera bertemu
Di kota yang sama
Di kolong langit yang sama
Di penghujung senja yang sama
Tapi apa?
Hingga senja pulang, kau pun tak pernah ada

Sudahlah...
Janur kuning yang gagah melengkung, tiada bisa kuelak
Bahwa kita...
Bukan lagi sepasang sayap yang bersamaan untuk dikepak

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorYudha ‎