Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Rapuh

illustrasi wanita sedih (pexels.com/Pixabay)
Aku berdiri dengan kedua kaki yang lapuk,
Sangat lapuk hingga aku takut melangkah,
Sebab setiap jejak bisa saja menghancurkannya.
Namun diam pun tak menjamin,
Bahwa kehancuran takkan datang.
Entah esok, lusa, atau selamanya.
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorKen Ameera
Follow Us