Aku pernah menjadi versi yang tergesa
Menyimpan marah dalam dada
Menolak berubah
Karena takut terlihat lemah
Namun waktu tak berhenti mengetuk
Menyadarkanku pada kesalahan yang kubiarkan tumbuh
Bahwa ada banyak hal
Yang harus kucatat ulang pelan-pelan
Hari ini aku belajar menghapus ego
Mengganti paragraf penuh keluh
Dengan kalimat syukur
Meski masih bergetar di ujung napas
Aku menyunting luka
Menata ulang makna
Mengganti titik akhir
Menjadi koma harapan
Revisi diri bukan tentang menjadi sempurna
Tapi berani memperbaiki tanpa menunggu terluka
Dan aku akhirnya siap
Menulis ulang hidupku dengan lebih bijaksana
Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Revisi Diri

ilustrasi perempuan menulis (pexels.com/Monstera)
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorYudha
Follow Us