Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Ruang Tanpa Nama

ilustrasi menikmati kesendirian (pexels.com/Elina Volkova)
Pernah kubiarkan hati terbuka
Menyambut dunia dengan tangan lebar
Namun kisah lama menjelma duri
Menyisakan sesak di ruang yang sunyi
Kini aku hanyalah angin lalu
Tak menunggu, tak ingin ditunggu
Bukan pahit, bukan dendam
Hanya tak ingin mengulang karam
Biarlah begini, biarlah hening
Tak ada nama yang perlu kusebut
Sebab dalam sepi yang mengakar
Kutemukan diri, utuh dan sadar
Bukan dingin, bukan membeku
Hanya tak ingin mencair terlalu cepat
Sebab tak semua yang datang harus tinggal
Dan tak semua luka perlu disesalkan
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorYudha
Follow Us