Inilah dilema yang merangkak penuh otoritas
Tanpa acuh bahwa akulah sang proletar
Sementara kau adalah fana
Menjadikanku pandir pada realitas dan fiksi
Dalam imajiku,
afirmasi bersamamu adalah mustahil.
Namun,
Bagiku adalah resistansi.
Hingga pada kebenarannya,
aku hanya mampu merelakanmu.