Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Sebuah Pinta

ilustrasi berdoa (pixabay.com/Ri_Ya)
Tanpa lelah diriku berdoa untukmu
Hilangkanlah sakit penyekat bahagia
Kembali tertawa tanpa gundah
Kembali mekar laksana megah mawar
Lemah letih di pembaringan
Pucat sayu tatapan matamu
Senyum simpul dalam lemah masih kau berikan
Kala aku menyapa membawakanmu bunga
Mulutku kaku, kalimat tercekat
Hanya air mata yang bicara
Tak kusangka seberat ini ujian cinta
Lemah meski tak lelah tersungkur di tanah
Adakah kesempatan untuk kita bersama?
Menggapai puncak kisah asmara kita
Bawakanlah kesehatan untuknya Tuhan
Dekaplah dengan kasih-Mu dengan mukjizat-Mu
Kembalikan senyumnya
Kembalikan cerianya
Kembalikan sehatnya
Kembalikan bahagia untuknya
Untuk
Kekasihku yang terbaring
Menatap semu langit yang kering
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorYudha
Follow Us