Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Selalu Berada di Antrean

ilustrasi termenung sendirian (pexels.com/Barrow Kairn)
Harusnya sejak lama aku sadar
Bahwa aku tak pernah berpindah dari antrean
Entah jadi yang kedua ketiga atau selanjutnya
Tapi tak akan pernah mampu jadi yang pertama
Bahwa sampai kapan pun akan selalu menjadi bayang
Entah bagi seseorang asing yang baru bertandang
Atau seseorang yang sebentar lagi menghilang
Harusnya sejak lama aku sadar
Sudah seharusnya sejak lama aku menyadari
Bahwa tak ada alasan krusial bagi siapa pun mencintai
Bahwa tak ada hal berharga yang bisa diperjuangkan barang sekali
Bahwa tak ada sesuatu yang dapat menahanku dari melangkah pergi
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorYudha
Follow Us