Kala memijak lembah berduri
Tergambar kembali dalam memori
Dahulu pernah terbuai sebuah janji
Duh manisnya sampai meringis hati ini
Terbayang di kepala masa-masa indah akan menghampiri
Namun kata-kata tak pernah berbuah rupa
Hanya angan yang terus dipintal sampai tanah
Tinggal aku duduk di teras menunggu siapa
Senja bersolek di cakrawala pun tak muncul lagi kata wah
Serak-serak ingatan buat terlontar sumpah serapah
Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Serak-Serak Ingatan

ilustrasi petang (pixabay.com/Antonio López)
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorYudha
Follow Us