Saat langkah mulai semakin berat
Saat hati dan pikiran mulai berperang
Terik matahari yang menyengat
Membuat batinku mengerang
Letihnya jiwa ini
Menahan kantuk tak terbatas
Tumpukan tugas masih menanti
Menatap garang diriku yang nahas
Kupejamkan netraku
Berharap lelah akan hilang
Membayangkan keajaiban turun
Hanya ilusi yang terbayang
Setiap detik telah terlewati
Kuterlelap dalam buaian
Kala pandangan terbuka perlahan
Tatapan garang sudah menanti