Tak masalah jika ia pergi.
Memang siklusnya seperti ini.
Datang, lalu pergi.
Tak ada yang perlu disesali.
Tak perlu pula memaki-maki.
Bukankah yang datang pasti akan pergi?
Lalu, mengapa masih ditangisi?
Perpisahan memang menyayat hati.
Apalagi bila ia begitu berarti.
Berat pasti merelakan ia pergi.
Namun, tak baik terus-menerus diratapi.
Hidupmu bukan melulu tentang ia yang telah pergi.
Perjalananmu masih panjang untuk dilalui.
Bahkan dunia menunggu karyamu yang abadi.
Bukan tangis kehilanganmu yang tiada henti.
