Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pixabay/Karen_Nadine
Pixabay/Karen_Nadine

Tergores rasa menyekat paru
Membelokkan bayu di pantai biru
Gadis hanya tersedu merayu waktu
Raungkan mantra kata "yang lalu cepatlah berlalu"

Terhempas memori kala itu
Tuan datang meniup debu
Dari mata yang sedang sayu
Menjanjikan mahligai di puri rahayu

Mawar merah yang mewangi
Tuan hadiahkan untuk gadis penyepi
Yang sering bermandikan sunyi
Di pesisir yang tak bermelodi

Di hari yang tuan janji
Gadis datang berkalbu suci
Sambil bernyanyi menghibur diri
Hendak sembuhkan luka dari tusukan duri

Terbuai pesona laskar imaji
Ternyata tuan telah meraih putri
Bersuka-suka di mahligai puri
Dikipas rona bahagia beribu peri

Syair cinta yang disurat ke langit biru
Terselip ditelan kelabu
Ternyata bait tuan penuh tipu
Pun larik mengiris empedu

Mawar merah yang diberi
Sungguh tangkai lebat berduri
Mengiris sampai sanubari
Sakitnya telah lupakan siapa diri

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team