Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pria yang bingung (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Di balik hiruk-pikuk yang merayap tanpa suara,
Langkahku menari di lorong-lorong bisu,
Angin yang datang embuskan bayangan semu,
Tanda tanya tumbuh dalam diam yang menyesakkan dada.

Langit malam merangkai resah dalam pelukannya,
Bintang-bintang berbisik lirih pada kegelapan,
Aku mengadu pada waktu yang enggan singgah,
Mencari makna di balik luka yang tak bernama.

Labirin hidup menuntunku pada simpang tak terpetakan,
Setiap jejak menyulam ragu dan harapan,
Aku menakar arti di sela reruntuhan sunyi,
Menganyam mimpi dari serpihan yang nyaris pudar.

Dalam keheningan, aku belajar merelakan,
Bahwa tak semua tanya harus dijawab,
Bahwa perjalanan adalah seni kehilangan dan terluka
Dan ketika tiba hanyalah ilusi yang menenangkan.

Di penghujung malam, aku berdamai dengan sepi,
Menjadikan tanya sebagai pelukan abadi,
Karena hidup, pada akhirnya,
Adalah menari di antara bayang ketidakpastian.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorYudha ‎