Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi telepon
ilustrasi telepon (unsplash.com/Muhammed ÖÇAL)

Di ujung malam yang sunyi, dering itu pecah,
seperti bisikan yang memaksa pintu hati terbuka,
namun tak ada suara yang menjawab dari sana,
hanya gema rindu yang jatuh di sela-sela waktu.

Aku menunggu, menakar detik yang terasa berat,
seolah tiap nada menanyakan perih yang lama disimpan,
apakah kau masih di sana, atau telah pergi jauh,
meninggalkan jejak yang tak sanggup lagi kucari.

Telepon itu berhenti, tapi hampa tetap tinggal,
diam menekan dada lebih keras dari bunyi apa pun,
seakan dunia memberi tanda yang tak terucap,
bahwa beberapa panggilan hanya lahir untuk sunyi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team