Kabar baik datang perlahan
Mengetuk batin, mengurai segala penantian
Air mata jatuh bukan membawa pedih
Melainkan syukur yang meluap tanpa bisa ditahan
Rasa ini tumbuh terlalu besar untuk dijelaskan
Huruf pun tak sanggup mengikuti degupnya
Lidah kelu hingga ucapan tertahan
Hanya hati yang bicara dalam keheningan
Semesta terasa rapi untuk sesaat
Seolah semua pilihan hidup menemukan tempatnya
Haru tumbuh di sudut jiwa yang jarang dijamah
Membuat hati berterima kasih tanpa perlu suara
Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Terharu Hingga Membisu

ilustrasi seorang perempuan menangkup tangan (pexels.com/Tolga Aslantürk)
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editorial Team
EditorYudha
Follow Us